Langkah yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam kondisi resesi perekonomian:
KEBIJAKAN
MONETER
Adalah kebijakan yang dilakukan oleh
otoritas moneter (Bank Sentral) untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi melalui
pengawasan jumlah uang beredar atau suku bunga atau kombinasi keduanya.
Dari segi kebijakan moneter, dalam kondisi
resesi perekonomian pemerintah dapat mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1. Operasi pasar terbuka
2.
Mengubah suku bunga dan tingkat diskonto
3.
Mengubah
cadangan minimal
1.
OPERASI
PASAR TERBUKA
1.1. Dalam Kondisi Under Employment :
Kondisi resesi / kelesuan ekonomi /
under-employment adalah keadaan perekonomian dimana banyak pengangguran karena
faktor produksi dan menurunnya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
Agar kegiatan perekonomian dapat meningkat,
maka bank sentral perlu menaikkan jumlah uang beredar melalui pembelian
surat-surat berharga dari bank – bank umum dan masyarakat.
Jika jumlah uang beredar bertambah banyak,
maka permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga ikut naik dan
selanjutnya akan mendorong kegiatan produksi dalam perekonomian terjadi
kenaikan penyerapan tenaga kerja dan kenaikan.
1.2. Dalam Kondisi Inflasi (Over Employment)
Kondisi inflasi/naiknya harga-harga umum
dapat terjadi apabila kapasitas produksi telah digunakan secara penuh tapi
permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa terus meningkat, sehingga
pendapatan nasional aktual lebih besar dari pendapatan nasional full
employment.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat
dilakukan dengan menurunkan / mengurangi jumlah uang beredar yang ada
dimasyarakat melalui penjualan surat-surat berharga oleh bank sentral kepada
bank-bank umum.
Dengan adanya penjualan surat-surat
berharga ini maka tabungan giral masyarakat dan cadangan yang dimiliki oleh
bank umum akan berkurang yang berarti jumlah uang beredar didalam perekonomian
juga berkurang, pada gilirannya permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa
juga berkurang. Berkurangnya permintaan akan menyebabkan terjadinya penurunan
harga barang-barang dan jasa (inflasi berkurang).
2.
MENGUBAH SUKU BUNGA DAN TINGKAT DISKONTO
Ada 2 cara yang
dapat dilakukan oleh bank sentral
didalam membantu bank-bank umum, yaitu dengan memberi pinjaman atau dengan
membeli surat-surat berharga tertentu yang dimiliki oleh bank umum yang
memerlukan bantuan.
Jika bank-bank umum
menjual surat-surat berharga kepada bank sentral maka cara ini disebut
mendiskontokan surat-surat berharga. Baik dalam memberikan pinjaman maupun
dalam membeli surat-surat berharga dari bank-bank umum, bank sentral akan
menetapkan tingkat diskonto surat-surat berharga tersebut dan suku bunga
pinjaman yang harus dibayar oleh bank-bank umum.
Peranan bank sentral
sebagai sumber pinjaman atau tempat mendiskontokan surat-surat berharga dapat
digunakan oleh bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan tingkat
kegiatan ekonomi.
Jika bank sentral
menurunkan tingkat diskonto dan suku bunga pinjaman yang diberikan kepada bank-bank
umum, maka biaya / bunga yang harus dibayar oleh bank-bank umum menjadi lebih
murah. Pada gilirannya bank-bank umum dapat memberikan pinjaman kepada
nasabahnya dengan suku bunga yang rendah pula. Jika suku bunga kredit perbankan
turun maka permintaan masyarakat terhadap kredit perbankan akan naik dan ini
akan menyebabkan bertambahnya jumlah uang beredar yang ada dimasyarakat.
Tindakan menaikkan atau menurunkan suku bunga ini disesuaikan dengan kondisi
resesi yang sedang terjadi seperti pada point 1 di atas.
3.
MENGUBAH CADANGAN MINIMAL
Bank sentral juga dapat mempengaruhi jumlah uang beredar dengan mengubah
ketetapan mengenai tingkat cadangan minimal (reserve requirement) yang harus
dimiliki oleh bank-bank umum. Jika bank sentral ingin mengurangi jumlah uang
beredar, maka bank sentral akan mewajibkan bank-bank umum untuk menaikan
tingkat cadangan minimalnya, dan meningkatnya cadangan minimal ini akan dapat
mengurangi tabungan giral pada bank-bank umum tersebut, dan dengan sendirinya
akan menurunkan jumlah uang beredar, begitu juga sebaliknya.
KEBIJAKAN FISKAL
Adalah
kebijakan pemerintah yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi perekonomian
melalui pengeluaran (spending) dan perpajakan (taxation) atau kombinasi
keduanya
Secara garis besar,
kebijakan fiskal dibedakan sebagai berikut:
1.
Kebijakan Fiskal Defisit atau Ekspansif
Adalah kebijakan fiskal dimana pengeluaran
pemerintah melebihi penerimaannya.
2.
Kebijakan Fiskal Surplus atau Kontraktif
Adalah kebijakan fiskal dimana pengeluaran
pemerintah lebih kecil dari penerimaannya.
3.
Kebijakan Fiskal Berimbang
Adalah kebijakan fiskal dimana pengeluaran
pemerintah sama / seimbang dengan penerimaannya.
Kebijakan Fiskal ditentukan berdasarkan kondisi resesi yang sedang
terjadi:
1.
Perekonomian dalam kondisi under employment.
Jika perekonomian dalam kondisi under employment (resesi) yang berarti
dalam perekonomian banyak faktor produksi yang menganggur, permintaan
masyarakat terhadap barang-barang dan jasa mengalami kelesuan.
Untuk mengatasinya, Pemerintah dapat mengambil kebijakan fiskal defisit
melalui kenaikan anggaran belanja pemerintah atau pengurangan pajak, atau
kombinasi keduanya.
Jika anggaran belanja pemerintah (G) dinaikan maka pendapatan nasional yang
ada juga akan ikut mengalami kenaikan, sebab Y = C + l + G + NX.
Bila yang dilakukan pemerintah adalah pengurangan pajak, maka pendapatan
disposable masyarakat akan naik. Kenaikan pendapatan tersebut akan mendorong
naiknya pengeluaran konsumsi yang selanjutnya akan menaikan tingkat pendapatan
nasional.
2.
Perekonomian dalam kondisi over employment
Kondisi perekonomian yang over employment menunjukan permintaan masyarakat
terhadap barang dan jasa terus meningkat meskipun perusahaan sudah beroperasi
pada kapasitas penuh dan para pekerja / buruh telah bekerja lembur. Adanya
kelebihan permintaan yang melampaui kapasitas perekonomian untuk melayaninya
akan mengakibatkan terjadinya inflasi dalam perekonomian. Untuk mengatasi
masalah tersebut kebijakan fiskal yang dapat digunakan oleh pemerintah adalah
kebijakan fiskal surplus. Dengan mengurangi anggaran belanja pemerintah,
pendapatan nasional akan menurun dan pada gilirannya daya beli masyarakat juga
berkurang sehingga inflasi bisa ditekan.
thanks atas postingannya :)
BalasHapussangat bermanfaat :D
thanks banyak, sangat bermanfaat
BalasHapusThanks yaa... atas postingannya
BalasHapusSangat bermanfaat
thankssss........
BalasHapuskunjungi blog it :
http://theodorus-tkjcomunity.blogspot.com
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMakasih postingannya sangat bermanfaat
BalasHapuspostingsnnys sangat membantu terima kasih
BalasHapusterima kasih
BalasHapus